#Eksentrik – Apakah ada yang ingat, kalau Agustus lalu, ada kabar jatuhnya batu meteor di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara?
Nah, ternyata kejadian itu benar-benar terjadi dan batu meteor tersebut sudah terjual dengan harga yang fantastis.
Update: Joshua ternyata hanya menjual batu itu sekitar 200 juta kepada Jared.
Batu tersebut jatuh mengahantam rumah salah satu warga bernama Joshua Hutagalung. Ia pun terkejut karenanya. Nggak cuma sampai di situ, Joshua pun dikejutkan kembali dengan penawaran seorang kolektor asal Indiana, Amerika Serikat.
Melansir dari Daily Star, batu yang selama ini disimpan Joshua di kediamannya, laku terjual lewat perantara ahli meteorit, Jarred Collins. Batu meteor tersebut berhasil dilepas dengan harga 26 miliar rupiah pada seorang kolektor pernama Jay Piatek.
Deal tersebut pun membuat Joshua menjadi miliarder dadakan. Ia mengaku akan membangun sebuah gereja dekat tempat tinggalnya.
Menurut sang perantara ahli meteorit, Jarred Collins. Ia pun awalnya kaget dengan penawaran yang masuk. “Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit,” kata Jarred dikutip Daily Star.
Jarred yang tinggal di Bali itu mengaku harus membawa banyak uang saat menemui Joshua.
Ia sempat bimbang, antara membeli langsung dari Joshua atau langsung saja mempertemukan Joshua dengan Jay Piatek. Jarred pun memilih mempertemukan keduanya. Saat pertemuan itu pun, menurutnya, Joshua cukup pandai bernegosiasi harga.
“Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS.” ucap Jarred.
“Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Joshua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik.” lanjutnya.
Pernah Ditawar Rp1 M
Pada awal benda asing itu jatuh ke rumahnya, ada warga yang menawar hingga 1 miliar rupiah. Tapi Joshua menolaknya karena belum ingin melepas batu tersebut.
“Saya tidak tahu dia bercanda atau tidak, dan mau membeli batu ini. Tapi saya belum mau memberikannya,” ujar Joshua dikutip dari Kompas.com.
Camat setempat, Saut Bona Situmeang, pun sempat menganggap tawaran itu bercanda. “Memang ada yang sudah menawar untuk membeli batu itu, tapi saya yakin hanya bercanda saja. Apalagi, nilai yang ditawarkan sangat tinggi sekali,” ucap Situmeang dikutip dari Kompas.com.
Selaku Camat Kolang, ia menganggap penemuan tersebut harus diteliti lebih lanjut oleh ahlinya sebelum terjadi transaksi.
Berencana Pensiun dan Ingin Bangun Gereja
Kini Joshua yang hidup bersama istri dan kedua anak lelakinya pun berencana segera pensiun dari pekerjaannya sebagai pembuat peti jenazah.
Selain itu, Joshua juga ingin membangun gereja untuk warga sekitar.
Dan semoga, kata Joshua, ini salah satu berkat pembuka jalan baginya untuk memiliki anak perempuan.
“Saya juga selalu menginginkan seorang anak perempuan, dan saya harap ini pertanda bahwa saya akan cukup beruntung sekarang untuk memiliki anak perempuan,” katanya dikutip dari Tribunnews.com.
Pada bulan Agustus lalu, Joshua membagikan kejadian jatuhnya batu meteor ini di media sosial.
Joshua mengaku mendengar suara gemuruh dari langit sebelum ia mendapati salah satu bagian rumahnya terhantam benda asing.
Benda yang kemudian diidentifikasi sebagai batu meteor itu lantas viral dan menarik perhatian banyak orang yang kemudian berbondong-bondong datang ke kediaman Joshua.
(post-ads)
