#EKSENTRIK – Sebuah desa terkenal di Austria akhirnya berganti nama dari Fucking menjadi Fugging. Padahal nama Desa Fucking ini sudah cukup tua, yaitu sejak abad ke-11.
Namun Dewan lokal desa kecil di Austria memutuskan untuk mengganti nama desanya dari Fucking menjadi Fugging. Hal ini mereka lakukan karena sering menjadi bulan-bulanan di media sosial.
Tidak Semua Setuju
Namun siapa sangka, tidak semua penduduknya setuju nama Fucking itu diganti! Salah satunya seorang pembaca harian regional Oberoesterreichische Nachrichten (OOeN).
Ia mengatakan kalau pemerintah terlalu kaku melihat masalah ini. “Apakah orang-orang tidak punya selera humor hari ini?” tanya pembaca OOeN tersebut.

Photo: facct.blogspot.com
Yang lain berpendapat, desa itu “mendapatkan publisitas gratis, orang seharusnya senang (desanya) punya nama yang lucu.”
Desa kecil Fucking di Austria, bagian dari distrik Tarsdorf dekat perbatasan ke Jerman, memang telah lama menjadi berita-berita lucu di media berbahasa Inggris. Sekarang dewan kota memutuskan pergantian namanya.
“Saya mengonfirmasikan bahwa hal itu benar telah diputuskan oleh dewan lokal,” kata Walikota Tarsdorf Andrea Holzner kepada kantor berita Reuters.
Keputusan tersebut juga sudah dimuat di situs internet dewan kota Tarsdorf.
“Saya benar-benar tidak ingin mengatakan apa-apa lagi – kami sudah cukup banyak membuat kegilaan media tentang ini di masa lalu,” kata Andrea Holzner kepada harian regional Oberoesterreichische Nachrichten (OOeN).
Mulai 1 Januari 2021, desa itu akan disebut Fugging, kata pernyataan resmi itu, dan menyebutkan bahwa inisiatif penggantian nama diajukan oleh penduduk desa.
Desa ini pertama kali jadi terkenal setelah menjadi latar belakang sebuah novel penulis Austria Kurt Palm yang kemudian dijadikan sebuah sebuah film.

Photo: fudzilla.com
Desa itu berpenduduk sekitar 100 orang dan terletak sekitar 350 kilometer di timur ibukota Austria, Wina. Menurut dokumen dewan kota, nama Fucking berasal dari abad ke-11.
Belakangan makin banyak turis berbahasa Inggris yang mampir untuk mengambil swafoto di papan penunjuk jalan di jalan masuk desa untuk diposting di media sosial. Bahkan palang nama desa itu sudah beberapa kali dicuri, sehingga pemerintah lokal menggunakan cor beton ketika terakhir kali memasang palang nama yang baru.
Desa yang mulai tahun 2021 akan bernama Fugging ini pertama kali dihuni secara resmi sekitar tahun 1070.
