#Eksentrik – Terjadi balap liar di Jabodetabek, Karawang, Bandung, bahkan Siantar. Sejumlah pemuda, melakukan balap liar yang tampaknya ramah lingkungan, yaitu lomba lari.
Ya benar, lomba lari. Bukan lagi pakai motor, para pemuda ini berkumpul untuk bertaruh siapa yang larinya paling cepat.
Umumnya, jarak lari yang ditempuh adalah 100 meter. Mereka dikelilingi banyak saksi, termasuk wasit di tengah arena lomba lari.
Menanggapi fenomena ini, sejumlah pengguna jagat maya pun berkomentar. Ada yang ngakak, ada yang bilang bagus donk sehat, ada juga yang bilang harusnya difasilitasi.
Balap motor liar ❌
Balap lari liar ✅ pic.twitter.com/JYFBNUC1LL— Besok gajian (@chairureza) September 5, 2020
Tapi, ada juga yang resah
Meski menyehatkan dan ramah lingkungan, tapi ada juga lho yang resah. Sebagai contoh, aksi balap lari liar di kawasan Ciledug, Kamis (10/9) lalu yang digelar dengan menutup jalan secara sembarangan.
Pihak kepolisian pun sampai turun tangan demi mengurai kerumunan balap liar lari tersebut (nggak enak ya bacanya).
“Sudah diamankan,” kata Kompol Ali Zusron dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (10/9/2020) malam.
Kompol Ali mengatakan, setidaknya ada 12 orang yang harus diamankan dari lokasi kejadian. Mereka laki-laki 16-21 tahun.
“Mereka melakukan aksi tersebut atas inisiasi kelompok mereka sendiri,” paparnya. “Dengan alasan menggunakan waktu kosong supaya tidak jenuh selama pandemi COVID-19.” lanjutnya.
Namun 12 pelaku itu pun akhirnya dipulangkan, setelah membuat pernyataan “saya berjanji, tak akan balap liar lagi” gitu kira-kira.
Polisi juga memanggil orang tua masing-masing pelaku dan memberi peringatan.
(post-ads)
