#Eksentrik – Diduga bentuk protes Omnibus Law, situs resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diretas pada Kamis (8/10) pagi, bahkan sempat tidak bisa diakses.
Ketika dibuka, laman tersebut hanya menampilkan tulisan berbunyi “An error occurred while processing your request.” Selain itu ada pula kode “Reference #102.73a20017.1602128336.26f168a.”
Namun beberapa saat setelah gangguan tersebut, sebuah video TikTok viral di jagat maya.
Video yang diunggah oleh akun donie.chandra itu menampilkan kepanjangan DPR RI yang tadinya “Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia” diubah menjadi “Dewan Penghianat Rakyat Republik Indonesia.”
Video TikTok itu pun ditonton lebih dari 4,4 juta kali dan mendapatkan lebih dari 464 ribu likes.
@donie.chandra coba cek sendiri deh www.dpr.go.id 🤭 ##dpr ##dewanpenghianatrakyat
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G. Plate mengonfirmasi soal peretasan tersebut, dan pihaknya tengah menindaklanjuti masalah tersebut.
“Sedang dalam penanganan dan Tim IT DPR RI sudah menurunkan situs yang di-hack tersebut,” kata Johnny mengutip Kompas.com, Kamis (8/10/2020).
Tak butuh waktu lama, situs resmi dpr.go.id pun sudah bisa diakses dengan normal.
Untuk diketahui, tagar #MosiTidakPercaya, #TolakOmnisbusLaw dan lainnya menghiasi daftar trending topic Twitter Indonesia, bahkan sampai jadi worldwide trending topic alias sorotan global.
Di e-commerce pun, gedung DPR sempat dijual oleh netizen dengan harga yang murah.
Hal-hal tersebut hanya bagian kecil dari bentuk protes publik atas pengesahan UU Cipta Kerja. Masih banyak lagi bentuk protes selain turun ke jalan.
