Intermezzo

Saat Kapal RMS Titanic Harus Rela Melepas Gelarnya

Paling kuat, paling mewah, dan “tidak mungkin bisa tenggelam”, itulah gelar yang disematkan kepada kapal RMS Titanic. Banyak orang yang mempercayai klaim tersebut sampai sebuah petaka bersejarah 15 April 1912 tiba dan membuat kapal tersebut harus rela melepas gelarnya.

Kepanikan terjadi tepat sepuluh menit sebelum tanggal kejadian, saat “The Unsinkable” Titanic menabrak gunung es di Atlantik Utara pada pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, menuju New York City.

Tabrakan tidak bisa dihindari karena berbagai macam tudingan kepada kapten dan awak kapal yang, sayangnya, ikut tenggelam bersama kapal paling mewah milik White Star Line.

Tenggelamnya RMS Titanic pada 15 April 1912 (sumber: historic-uk.com)



Sayap kanan kapal itu koyak menghancurkan 6 kompartemen, sementara kapal tersebut dirancang untuk tetap mengapung hanya jika 4 kompertemennya saja yang rusak.

Pada saat itu, Kapten E.J. Smith yang memimpin pelayaran memerintahkan Kapten Perwira Wilde menyiapkan sekoci dan mengevakuasi sebagian penumpang ke dek kapal. Namun, kurangnya prosedur darurat membuat evakuasi tidak bisa berjalan dengan lancar.

Perempuan dan anak-anak kelas satu menjadi prioritas dalam proses evakuasi, sedangkan penumpang kelas tiga bahkan tidak diizinkan untuk naik ke dek kapal.

Tidak hanya itu, kepongahan pembuat kapal Harland & Wolff dan J. Bruce Ismay yang menganggap Titanic mustahil tenggelam membuat kapal tersebut hanya menyertakan sekira 20 sekoci dengan kapasitas 1.178 orang sementara Titanic memiliki lebih dari 2.200 penumpang.

Melihat bobotnya, yaitu perkiraan panjang 269 meter dan tinggi 30 meter, Titanic memang nampak bersahaja dan tidak bisa ditaklukan. Kapal ini dibagi menjadi 16 kompartemen pada lambungnya dan dapat bergerak dengan kecepatan maksimal 30 knot.


Kapten E.J. Smith (sumber: youtube.com)


Rancangan itu berhasil mengangkat wajah Titanic menjadi kapal paling mewah, paling cepat, serta paling kuat saat pertama kali diluncurkan.


Naas, RMS Titanic harus rela melepas gelarnya akibat tragedi ini. Pukul 2.05 —artinya sudah 15 April— Titanic menurunkan sekoci terakhirnya. Lebih dari 1.500 orang terjun ke laut dan mati kedinginan.

Pada saat yang sama, ekor kapal mulai terangkat ke udara sampai baling-balingnya terlihat. Air membanjiri geladak, barang-barang berjatuhan, dan lampu mulai padam; meninggalkan para penumpang yang ketakutan di tengah teror kegelapan.

Akibat tidak bisa menahan beban, Titanic patah menjadi dua. Bagian depan kapal itu lebih dulu masuk ke dalam laut, meninggalkan bagian belakang yang terempas kembali ke permukaan untuk beberapa saat.

Pukul 2.20 waktu kapal, “The Unsinkable” itu harus tunduk sepenuhnya pada kekuasaan alam. Dua bagian kapal itu tenggelam ke dasar laut dengan cara yang berbeda, menyisakan 700 penumpang selamat dan 1.500 meninggal di tempat.

Sejarah baru pun terukir. Kecelakaan RMS Titanic menjadi tragedi paling diingat masyarakat dunia. Sejumlah prosedur keselamatan pelayaran ditingkatkan setelah apa yang terjadi pada kapal ini.

Tragedi kelam itu tak hanya menenggelamkan kapalnya yang terkenal. Sejumlah tokoh terkenal pun ikut terseret tewas di dalamnya. 


Berikut adalah tiga tokoh terkenal dalam kecelakaan kapal Titanic, seperti dilansir Tuminesia dari Anglotopia:

1. John Jacob Astor IV


John Jacob Astor IV (sumber: anglotopia.net)


John Jacob Astor IV adalah seorang jutawan Jerman-Amerika yang mencetak kekayaannya dalam bisnis real estat dan merupakan cucu besar John Jacob Astor, pendiri Waldorf Astoria Hotel di New York. Mengikuti pedoman wanita dan anak-anak terlebih dahulu, istri Astor IV berhasil mencapai sekoci dan selamat, tetapi Astor tidak, dan meninggal pada usia 47 tahun.


2. Isidor Straus


Isidor Straus (sumber: anlotopia.net)

Isidor Straus merupakan pemilik toko serba ada Macy. Seorang keturunan bangsa Yahudi, Jerman, dan Amerika yang juga menjabat beberapa saat sebagai anggota DPR di Amerika Serikat.

3. Pengiring Musik saat Titanic Mulai Tenggelam

Tugu peringatan kematian 8 orang pengiring musik
saat kapal Titanic tenggelam. (sumber: anglotopia.net)

Dipimpin oleh band master dan pemain biola Wallace Hartley, mereka duduk di dek dan memainkan musik untuk mencoba meyakinkan para penumpang ketika mereka turun ke sekoci. Lagu terakhir yang mereka mainkan ialah My God, To Youre, atau waltz yang disebut Autumn. Sekitar 40.000 orang berbaris di rute menuju pemakaman Hartley di Colne, Lancashire, dan sebuah plakat biru ditempatkan di rumahnya.

Bagaimana salah satu kejadian bersejarah, saat kapal RMS Titanic ini tenggelam:


Setelah mengetahui sedikit perihal sejarah tenggelamnya kapal RMS Titanic, mari kamu baca juga: 

3 Faktor Mengapa RMS Titanic Tenggelam


Sumber: History, Titanic Ecyclopedia, Anglotopia

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

YANG LAGI IN

To Top